Pages

Monday, August 15, 2011

perilaku konsumen

perilaku konsumen - tujuan dari konsumsi adalah bagaimana mengalokasikan uang yang jumlahnya terbatas agar memperoleh kepuasan yang maksimun.

Kurva permintaan suatu barang mencerminkan kesediaan konsumen unt membayar barang yang mereka inginkan. Apabila harga-harga barang meningkat konsumen bersedia membayar dgn jumlah yg lebih sedikit, sehingga jumlah permin taan berkurang.

Demikian juga ketika harga turun, konsumen bersedia membayar dengan jumlah yg lebih banyak, sehingga jumlah permintaan meningkat. Perilaku konsumen seperti ini disebut Hukum Permintaan.

Ada dua pendekatan yang dapat menjelaskan mengapa konsumen berperilaku seperti yang dinyatakan oleh Hukum Permintaan.

1.Pendekatan Kardinal (Marginal Utility)
2.Pendekatan Ordinal (Indefference Curve)

1.Pendekatan Kardinal (Marginal Utility)

Pendekatan ini Bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utility) dapat diukur dgn uang, seperti kita mengukur volume air, panjang jalan, atau berat suatu barang.
Keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang berdasar kan perbandingan antara kepuasan (Utility) yang diper oleh dgn biaya yg harus dikeluarkan.
Nilai kepuasan yg diperoleh dari mengkonsumsi disebut Total Utility (TU). Tambahan kepuasan dari penambahan 1 unit barang yang dikonsumsi disebut Marginal Utility (MU)

- pendekatan kardinal menggunakan 3 anggapan yaitu :
1. Kepusan yang diperoleh konsumen dari meng konsumsi suatu barang dapat diukur dengan uang.

2. Bahwa bila konsumsi suatu barang semakin banyak maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap tambahan barang yang dikonsumsi akan menurun (Hukum Gosen).

3. Konsumen berusaha untuk mencapai kepuasan total (total utility) yang maksimum.


2.Pendekatan Ordinal (Indefference Curve)

Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa tingkat kepuasan konsumen tidak dapat diukur, tetapi hanya dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah, tanpa mengatakan berapa lebih tinggi atau lebih rendah.

Untuk memperjelas teori ini dipergunakan Kurva indefference (tak berbeda), yaitu kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yg sama bagi seorang konsumen.

asumsi kurva indefference .:
1. Konsumen dianggap mengkonsumsi dua macam barang saja.
2. Konsumen mempunyai sejumlah uang untuk dibelanjakan
3. Konsumen berusaha untuk mencapai kepuasan yang maksimum.
4. Berbentuk cekung ke arah titik orijin. Hal ini mencer minkan kesediaan konsumen untuk
mengganti suatu barang dgn barang lainnya (subsitusi marginal = Margi nal Rate of
subsitution = MRS)
5. Tidak saling berpotongan.
6. Kurva yg lebih tinggi lebih disukai dari pada yg lebih rendah, karena menunjukkan tingkat
konsumsi yg lebih tinggi sehingga memberikan kepuasan yg lebih tinggi pula.

contoh : Makan Bakso dan Sate yang memberikan kepuasan yg sama

Bakso

(per bulan)

Sate

(per bulan)

25 x

4 porsi

20 x

5 porsi

10 x

10 porsi

5 x

20 porsi

4 x

25 porsi


kurvanya :


No comments:

Post a Comment